Selasa, 12 Oktober 2010

Review Berseri The Beatles (9) - Album Magical Mistery Tour (1967)


Review Berseri The Beatles (9)
Album Magical Mistery Tour (1967)

Sepeninggal Brian Epstein karena penggunaan obat bius yang berlebihan, para personel The Beatles berkumpul di rumah John untuk membicarakan pembuatan film ketiga berjudul Magical Mistery Tour. Saat itu muncul ketegangan antara John dan Paul yang mempersoalkan materi film belum jelas berikut album yang akan digarap. Album berikut nya memang berjudul sama dengan Magical Mistery Tour, dan berisi lagu-lagu karya John - Paul serta sebagian karya George Harrison. Hingga album ini dirilis pada akhir tahun 1967, nyaris menyurutkan reputasi The Beatles. Para penggemar nya menilai The Beatles telah kehilangan tenaga di album ini setelah merilis Sgt Peppers Lonely Heart Club Band yang cukup sukses.
Materi album seperti : "Magical Mistery Tour", "Fool On The Hill", "Flying", "Blue Jay Way", dan "You're Mother Should Know" terdengar sebagai materi lagu yang biasa-biasa saja, dan tidak akan mungkin mampu mengangkat popularitas album ini. Beruntung lagu-lagu mereka yang telah menjadi singel dan dirilis sebelum album Sgt Peppers ... dirilis di pasaran, akhirnya dimasukkan di album Magical Mistery Tour. Singel-singel itu adalah "Hello Goodbye"/ "I'm The Walrus", "Strawberry Field Forever"/ "Penny Lane", "Baby You're A Rich Man"/ "All You Need Is Love". Sehingga keberadaan singel-singel itu mampu menyelamatkan popularitas album.
Sama halnya dengan album Sgt Peppers Lonely Heart Club Band, materi album ini juga masih tetap menyisipkan sound-sound efek aneh atau pemainan alat musik yang terdengar absurd. Sebagai contoh pada lagu "Flying" terutama bagian akhir lagu instrumental itu terdapat sound efek dari perangkat kibor dan tiupan flute. Atau pada komposisi "Fool On The Hill" yang dibawakan Paul, hanya diiringi alat musik tiup mulai dari suling, trumpet, oboe, hingga trombone, serta tak ketinggalan denting piano.

Track list :
- Magical Mistery Tour
- Fool On The Hill
- Flying
- Blue Jay Way
- Your Mother Should Know
- I'm The Walrus
- Hello Goodbye
- Strawberry Field Forever
- Penny Lane
- Baby You're A Rich Man
- All You Need Is Love

Review Berseri The Beatles (8) - Album Sgt Peppers Lonely Heart Club Band (1967)


Review Berseri The Beatles (8)
Album Sgt Peppers Lonely Heart Club Band (1967)

Menjelang dirilis nya album Sgt Peppers Lonely Heart Club Band, yaitu pada akhir tahun 1966 dan awal tahun 1967, The Beatles sempat dilanda kelesuan. Bahkan ada yang menyangka jika band Liverpool ini sudah tamat. Ya, setelah merilis album Revolver dan konser terakhir di pertengahan tahun 1966, The Beatles memutuskan untuk mundur dari muka publik. Mereka sepakat melakukan hal itu karena musik yang mereka mainkan sudah tidak bisa dinikmati sendiri lantaran tenggelam teriakan histeria beatlemania, kecuali ketika mereka tampil di Budogan Jepang yang penonton nya sangat sopan dan tertib.
Usai menyelesaikan tour dan album nya, The Beatles sempat break beberapa bulan sejak pertengahan tahun 1966. Para personel nya menempuh jalan sendiri-sendiri. Paul mendapat job menggarap soundtrack film The Family Way. John Lennon mencukur cepak rambut nya dan mulai mengenakan kacamata nenek untuk berperan dalam Film How I Won The War. George Harrison yang kesengsem dengan budaya India sejak penggarapan Film Help ! memilih mengunjungi negeri gangga itu untuk mempelajari budaya timur India dan sitar India. Beriring dengan kedekatannya pada dunia mistis timur India, George mengubah penampilan dengan memelihara kumis sebagai simbol kedamaian hidup. Sedangkan Ringo Star memilih berlibur bersama istri dan anak nya.
Hingga bulan Desember 1966 menjelang hari natal, The Beatles belum merilis satu pun album dan singel. Pihak label kemudian merilis album kompilasi Oldies Collection yang hasilnya sangat mengecewakan. Pada album itu terdapat satu lagu yang pernah direkam tetapi belum pernah dirilis The Beatles, yaitu lagu "Bad Boy". Beruntung pada akhir bulan Desember 1966 itu sebenarnya The Beatles telah berkumpul di studio untuk menggarap album baru. Penggarapan album baru yang kemudian menjadi album monumental mereka itu ditandai dengan dirilisnya beberapa singel yaitu singel "Strawberry Field Forever"/ "Penny Lane", "Hello Goodbye"/ "I'm The Walrus", "Baby You're A Rich Man"/ "All You Need Is Love" pada awal tahun 1967. Singel-singel itu diproduksi saat menggarap album dahsyat tadi untuk memanjakan penggemarnya.
Ketika singel-singel tersebut dirilis, sudah terasa sekali perbedaan yang menyolok dari warna musik The Beatles. Bukan cuma sekedar penggunaan string orkestra seperti pada "Strawberry Field Forever", "All You Need Is Love", atau "Hello Goodbye", tetapi juga penggunaan alat musik oboe dan melibatkan vokal latar dari para rekan dekat The Beatles. Sebut saja ada Brian Jones dari The Rolling Stones yang memainkan oboe pada lagu "Baby You're A Rich Man", sedangkan Mick Jagger (The Rolling Stones), Keith Richard (The Rolling Stones), Mariane Faithful mengisi vokal latar.
Namun di balik penggarapan album Sgt Peppers Lonely Heart Club Band ini juga diwarnai konflik antara John dengan manajer Brian Epstein. Brian yang selama ini dianggap telah berjasa mengangkat popularitas The Beatles, direndahkan begitu saja oleh John. Sehingga membuat hidup Brian menjadi goncang dan dia menjadi konsumen obat bius. The Beatles seolah tidak peduli lagi dengan Brian Epstein. Mereka terus menyelesaikan album muktahir itu hingga dirilis pada bulan Juni 1967. Komposisi "Sgt Peppers Lonely Heart Club Band" menjadi pembuka album ini dan dibawakan oleh Paul dalam iringan musik funk bit mid tempo serta dibalut sound alat tiup. Bagian reffrain lagu ini kemudian menyajikan harmonisasi vokal Paul dan John.
Kemudian lagu ini disusul seolah seperti medley dengan lagu "With A Little Help From My Friends" yang dibawakan Ringo Star. Lagu ini tampil dalam kemasan swing pop mid tempo dan dilatari vokal John, Paul, George. Satu lagu yang menunjukkan sikap terkesan John pada lukisan karya Julian (putranya) juga ditunjukkan pada lagu "Lucy In The Sky With Diamond". Lagu ini terdengar mistis pada intro nya yang menyajikan sound denting piano elektrik sepanjang 4 bar dan langsung disusul vokal John di bagian verse beriring dengan dentaman bas. Kemudian lagu ini meluncur dalam irama funk bit mid tempo ketika masuk di bagian reffrain. Komposisi "Getting Better" disajikan dalam rock mid tempo yang mengandalkan patern rif gitar tetapi tidak rapat. Paul membawakan lagu ini diselingi suara tetabuhan conga di bagian jeda dan coda lagu. Paul juga terinspirasi dengan sebuah berita tentang hilang nya seorang gadis dari rumah nya dan diungkapkan dalam lagu "She's Living Home". Lagu yang terdengar kolosal ini dibuka dengan petikan harpa sepanjang 2 bar, lalu disusul dengan gesekan sound string orkestra.
Album ini juga menyisipkan satu lagu bernuansa India, "With In You Without You". Lagu tersebut dibawakan George Harrison sendiri dengan iringan para musisi India yang memainkan tabla, sitar India, tambura, serta tidak ketinggalan string orkestra. Paul juga mengenang kegemaran ayah nya yang dulu merupakan musisi jazz, lalu diungkapkannya dalam bentuk musik untuk lagu "When I'm Sixty Four". Namun mereka baru mencapai klimak nya ketika membawakan komposisi "Sgt Peppers Lonely Heart Club Band (reprise)" yang seolah nyambung dengan " A Day In The Life". Versi reprise dari "Sgt Peppers Lonely Heart Club Band" jauh lebih cepat tempo nya dengan memainkan rock up tempo. Sedangkan "A Day In The Life" tampil dengan gaya musik nan psychedelick. Vokal John seperti melayang-layang membayangkan kehidupan baru yang penuh kedamaian dihiasi musik nan nglangut, lalu Paul menambahkan bagian bridge nya. Lagu ini ditutup dengan sound string orkestra yang seolah berputar-putar semakin keras lalu denting piano secara serentak memainkan nada C minor sebagai gong nya.
Inilah album The Beatles yang banyak dikaji para kritisi musik sebagai album puncak dari kehebatan dan kedahsyatan The Beatles sebagai band pendobrak musik pop dunia. Selain itu bisa dikatakan sebagai album penanda muncul nya gejala musik progresif rock, walaupun Pink Floyd telah mendahului lewat album The Paper Get At Down, serta disusul setelah The Beatles adalah Jimmy Hendryx & The Experience lewat album Are You Experience. Cover album nya sendiri mencerminkan budaya psychedelick yang tengah menjadi model saat itu. Mereka mengenakan kostum mirip seorang perwira dengan dilatari foto-foto para tokoh terkenal, serta didepanya terdapat hiasan bunga-bunga termasuk bunga ganja yang membentuk tulisan The Beatles. Ya, masa itu merupakan masa kebebasan remaja mengkonsumsi ganja dan obat bius dan telah menjadi budaya terutama di kalangan kaum hippies.

Track list :
- Sgt Peppers Lonely Heart Club Band
- With A Little Help From My Friends
- Lucy In The Sky With Diamonds
- Getting Better
- Fixing A Hole
- She's Leaving Home
- Being For The Benefit of Mr Kite!
- With In You Without You
- When I'm Sixty Four
- Lovely Rita
- Good Morning Good Morning
- Sgt Peppers Lonely Heart Club Band (reprise)
- A Day In The Life

Review Berseri The Beatles (7) - Album Revolver (1966)


Review Berseri The Beatles (7)
Album Revolver (1966)

Ketika The Beatles mulai dilanda kejenuhan tampil di muka publik. Selain itu mereka tengah menjadi incaran kaum penganut agama Kristen yang fanatik lantaran pernyataan pedas John Lennon : The Beatles Lebih Besar daripada Yesus Kristus, maka The Beatles merilis album yang materi nya tidak mungkin diusung di atas panggung. Namun sebenarnya materi album yang tidak bisa diusung di atas panggung sudah mulai dilakukan sejak album Rubber Soul (1965). Sedangkan materi album mereka berikut nya yang terangkum dalam album Revolver dan dirilis tahun 1966, benar-benar materi yang membutuhkan efek khusus dalam musik nya dan piranti yang tidak mungkin diusung di atas panggung.
Jika mereka membawakan lagu "Taxman" nya George Harrison yang beraroma India tetapi dikemas dalam alunan irama soul up tempo, toh bukan pekerjaan yang rumit. Namun ketika membawakan "Eleanor Rigby" yang dibalut dengan gesekan cello nan up tempo, tentu mereka akan kerepotan. Karena lagu ini tanpa diiringi petikan gitar. Bandingkan dengan "Yesterday" yang masih bisa ditutupi dengan petikan gitar akustik Paul ketika dibawakan di atas panggung. Atau komposisi "Love You To" yang tampil dalam irama gangga (musik India) dan tentu saja mengharuskan mereka mengusung musisi India, Anil Baqwat untuk memainkan tabla.
Album Revolver menjadi pemicu atau penyulut gebrakan revolusi musik dunia yang kemudian akan meledak di album Sgt Peppers Lonely Heart Club Band (1967). Selain memasukkan unsur musik India dalam lagu "Taxman", "Love You To", "She Said She Said", dan "Tomorrow Never Knows", mereka juga mengusung sound alat tiup untuk lagu "Got To Get You Into My Life" , "Yellow Submarine", atau "For No One". Lagu "Tomorrow Never Knows" sendiri menyisipkan sound-sound nglangut yang belum pernah diperoleh di album-album The Beatles sebelum nya.
Jika George asyik bereksperimen dengan musik India, John menikmati lagu nan nglangut, maka Paul memilih menyajikan lagu-lagu pop yang romantis. Komposisi "Here There and Everywhere" merupakan lagu karya nya yang terinspirasi musikalitas Beach Boys ketika Paul bertandang ke rumah John. Sementara itu Ringo untuk kali pertama membawakan satu lagu yang menjadi andalan sekaligus judul film animasi The Beatles berjudul "Yellow Submarine". Lagu ini sempat menjadi singel hits namun hasil nya tidak begitu mengembirakan seperti singel-singel The Beatles lainnya.

Track list :
- Taxman
- Eleanor Rigby
- I'm Only Sleeping
- Love You To
- Here, There and Everywhere
- Yellow Submarine
- She Said She Said
- Good Day Sunshine
- And Your Bird Can Sing
- For No One
- Doctor Robert
- I Want To Tell You
- Got To Get You Into My Life
- Tomorrow Never Knows

Senin, 11 Oktober 2010

Review Berseri The Beatles (6) - Album Rubber Soul (1965)


Review Berseri The Beatles (6)
Album Rubber Soul (1965)

Progresifitas musik The Beatles pada album ini semakin terasa. Penggunaan sitar India yang masih terdengar sederhana pada lagu berbirama 6/8 "Norwegian Wood" sampai menggelar sound rif-rif gitar pada lagu rock berjudul "Think For Your Self", bisa disimak pada album ini. Seperti biasa mereka memasukkan unsur soul mid tempo pada lagu "Drive My Car", "You Won't See Me", "The Word", "If I Needed Someone". Atau karakter pop pada lagu "Nowhere Man". Juga tidak ketinggalan komposisi melankolik pada "Michelle", "Girl", atau "In My Life".
Album ini menjadi kesempatan bagi George untuk menunjukkan semangat progresifitas musik nya dengan membuat lagu melawan arus dari karakter musik The Beatles yaitu "Think For Your Self" dan " If I Needed Someone". Khusus pada lagu " If I Needed Someone" sound-sound sitar dan bernuansa etnik India sudah mulai ditunjukkan. Bahkan pada bagian jeda lagu "Drive My Car", George telah berani memasukkan sound-sound slap sitar India, meski itu dihasilkan dari permainan gitarnya. Album ini juga menjadi saksi kolaborasi komposer utama The Beatles yaitu John dan Paul dengan Ringo Star. Ketiga The Beatles itu bersama-sama menggarap lagu yang dibawakan Ringo berjudul "What Goes On" dalam musik berbirama 2/4 up tempo.

Track list :
- Drive My Car
- Norwegian Wood (This Bird Has Flown)
- You Wan't See Me
- Nowhere Man
- Think For Yourself
- The Word
- Michelle
- What Goes On
- Girl
- I'm Looking Through You
- In My Life
- Wait
- If I Needed Someone
- Run For Your Life

Review Berseri The Beatles (5) - Album Help ! (1965)


Review Berseri The Beatles (5)
Album Help ! (1965)

Album Help ! merupakan album yang menjadi cetak biru bagi kejayaan band asal Liverpool ini. Mereka kembali membawakan karya-karya nya tanpa harus kompromi dengan karya orang lain. Selain itu album ini juga mulai menunjukkan progresifitas musik The Beatles yang menggejala. Sebagai contoh penggunaan sound yang terdengar mistis padahal hanya menggunakan petikan gitar pada lagu "Ticket To Ride" serta hentakan drum Ringo yang tak lazim dalam lagu itu. Selain itu mereka mulai menyajikan musik rock n roll yang sedikit condong ke post punk, karena saat itu musik post punk tengah menggejala pula lewat kehadiran band brutal asal Inggris, The Who dalam komposisi " My Generation". Komposisi yang sedikit post punk ini bisa disimak pada "Help !". Meski musik nya nggak sekasar "My Generation" nya The Who, namun lagu ini memiliki karakteristik irama yang nyaris mirip dengan band nya Roger Daltrey itu.
Album ini juga mulai menunjukkan gejala pengaruh psychedelick seperti pada lagu "You've Got To Hide Your Love Away" atau "I Need You" . Sound-sound yang nglangut mulai terdengar pada kedua lagu itu berasal dari permainan slap gitar George Harrison. Namun yang tidak boleh dilewatkan pada album ini adalah komposisi "Yesterday". Lagu yang semula berjudul "Scramble Eggs" ini adalah 100% karya Paul dan dinyanyikan sendiri oleh Paul tanpa kehadiran rekan-rekannya. Ihwal tercipta nya lagu muktahir ini berawal ketika suatu malam Paul tak dapat memejamkan mata nya untuk tidur. Lalu dia lari memainkan piano yang secara tiba-tiba mendapatkan nada-nada indah dari permainannya. Saat itu Paul belum yakin bila itu lagu ciptaannya. Dia lalu memperdengarkan pada siapa pun, namun tidak ada satu pun yang pernah mendengar lagu itu. Artinya, lagu itu memang bukan jiplakan dari lagu milik penyanyi lain. Setelah lirik lagu nya rampung, lagu yang kemudian berjudul "Yesterday" segera direkam oleh Paul di studio. Namun tak seorang pun personel The Beatles selain Paul yang hadir saat akan rekaman lagu itu. Terpaksa Paul meminta bantuan empat pemain cello untuk mengiringi nya membawakan lagu itu. Melalui permainan gitar akustik nya Paul lalu mendendangkan lagu yang kelak dibawakan beberapa penyanyi/ grup di seluruh dunia itu, sembari diiringi gesekan cello dari empat personel cabutan.
Sama halnya dengan album A Hard Days Night, album Help ! merupakan album yang dirilis bersamaan dengan rilis film Help !. Film kedua The Beatles ini jauh lebih bermutu daripada film pertama. Pasalnya, alur cerita nya cukup jelas. Yaitu gerombolan penganut sekte dari India yang mengincar keberadaan cincin keramat di jemari nya Ringo Star. Maka film berbalut komedi ini dari awal hingga akhir cerita menyajikan ulah konyol para personel The Beatles dikejar-kejar penganut sekte di India. Para penganut sekte itu meminta kepada orang yang mengenakan cincin keramat, harus dikorbankan kepada dewa. Tentu saja Ringo ogah menjadi korban dan dibantu ketiga rekannya melarikan diri dari kejaran kelompok sekte tadi. Ketika penggarapan film ini, The Beatles mulai berkenalan dengan alat musik sitar India dan kelak George Harrison yang serius mempelajari alat musik petik itu pada musisi India, Ravi Shankar (ayahnya penyanyi jazz, Norah Jones).

Track list :
- Help !
- The Night Before
- You've Got To Hide Your Love Away
- I Need You
- Another Girl
- You're Going To Lose That Girl
- Ticket To Ride
- Act Naturaly
- It's Only Love
- You Like Me Too Much
- Tell Me What You See
- I've Just Seen A Face
- Yesterday
- Dizzy Miss Lizzy

Review Berseri : The Beatles (4) - Album Beatles For Sale (1964)


Review Berseri : The Beatles (4)
Album Beatles For Sale (1964)

Ketika The Beatles tengah menjalani tour sepanjang tahun 1964 dan disusul dengan penggarapan film kedua berjudul "Eight Arms To Hold You" (kemudian menjadi "Help!"), mereka harus menggarap album terbaru pada penghujung tahun itu. Hasilnya, kemudian dirilis pada bulan Desember 1964 menyambut hari natal dan musim dingin. Album tersebut adalah Beatles For Sale. Karena kesibukan tour, syuting film, dan menggarap single serta album itu, The Beatles tidak sempat meluncurkan karya-karya 100% di album Beatles For Sale. Mereka harus puas membawakan ulang lagu milik orang lain.
Sebagai contoh lagu "Mr Moonlight" yang dibawakan sendiri oleh John Lennon. Lagu berirama flamenco ini merupakan karya Johnson. Sementara lagu lain yang juga karya komposer lain adalah "Rock n Roll Music" milik Cuck Berry. Lagi-lagi John yang keranjingan Berry, menyanyikan lagu ini dengan lantang dan berbalut rock n roll pula. Namun meskipun ada beberapa lagu dari orang lain, toh The Beatles masih berbangga diri. Karena komposisi "No Replay" yang berirama flamenco dan dibawakan John dengan harmonisasi vokal Paul dan George, menjadi andalan di album ini. Selain itu komposisi "I'll Follow The Sun" yang akustik banget dibawakan Paul, juga menjadi hits.
Namun yang tidak boleh dilupakan dari album ini adalah komposisi "Eight Days A Week", sebuah lagu berlirik konyol dari John juga menjadi andalan. Lagu ini dibuka dengan genjrengan gitar yang kemudian berunision dengan dentaman bas serta disusul dengan ketukan drum dalam irama swing rock up tempo. John membawakan lagu dengan vokal nan lantang.
Karena pada album ini The Beatles tidak mampu memproduksi lagu-lagu secara total, maka Ringo Star dan George Harrison juga harus rela membawakan lagu milik penyanyi lain. Ringo yang terkesan ikut arus , membawakan lagu berirama swing rock up tempo berjudul "Honey Don't" milik Perkins. Sedangkan George yang biasa nya menggarap lagu dengan gaya melawan arus dari karakter musik The Beatles, di album ini ber rock n roll ria lewat karya Perkins berjudul "Everybody's Tryng To Be My Baby".

Track list :
- No Reply
- I'm A Loser
- Baby's In Black
- Rock n Roll Music
- I'll Follow The Sun
- Mr Moonlight
- Kansas City/ Hey Hey Hey
- Eight Days A Week
- Words of Love
- Honey Don't
- Every Little Thing
- I Don't Want To Spoil The Party
- What You're Doing
- Everybody's Tryng To Be My Baby

Rabu, 06 Oktober 2010

Review Berseri : The Beatles (3) - Album A Hard Days Night (1964)


Review Berseri : The Beatles (3)
Album A Hard Days Night (1964)

The Beatles mengalami klimak dari kejayaan nya di album A Hard Days Night ini. Album ini merupakan album pertama The Beatles yang berisi karya orisinil mereka sendiri. Tidak ada karya komposer lain sebatas lagu daur ulang. Seperti biasa John Lennon dan Paul Mc Cartney menjadi generator utama bagi band asal Liverpool ini. Karya-karya mereka merajai album ini, selebihnya adalah karya George. Komposisi "A Hard Days Night" yang digarap dalam irama rock n roll tetap mereka hadirkan dalam gaya sendiri. Genjrengan gitar dari George menjadi intro lagu ini dan kemudian coda dari lagu ini adalah permainan rhytm gitar John yang mempesona. John membawakan lagu ini pada bagian verse, sedangkan Paul mulai berkoar di bagian reffrain.
John juga menyanyikan sendiri lagu "I Should Have Known Better", "I'll Cry Instead", "When I Get Home", "If I Fell","You Can't Do That", "I'll Be Back" dalam gaya musik mulai dari rock n roll, pop, dixie, hingga soul. Sedangkan Paul cenderung membawakan lagu-lagu yang melodik macam "And I Love Her", "Thing's We Said Today", sampai yang mengumbar vokal nan tinggi pada lagu "Can't Buy Me Love". Sedangkan George tetap menyajikan warna musik dan lagu yang berbeda dengan kebiasaan The Beatles pada lagu "I'm Happy Just To Dance With You". Pada lagu ini Ringo bermain bonggo yaitu di bagian reffrain. Pada album ini Ringo sengaja tidak menyumbang vokalnya dan hanya puas memainkan drum serta alat perkusi lainnya.
Album ini juga dimeriahkan dengan pemutaran film mereka pertama dengan judul yang sama pada tahun 1964. Film A Hard Days Night memang film yang dikemas secara komedi dengan bintang utama The Beatles. Namun film ini masih terkesan menyajikan alur yang nggak jelas. Berbeda dengan Help yang dirilis tahun berikut nya dengan konsep cerita lebih jelas. Meski nggak jelas alur cerita nya, toh film ini juga menuai sukses sama dengan album nya.

Track list :
- A Hard Days Night
- I Should Have Known Better
- If I Fell
- I'm Happy Just To Dance With You
- And I Love Her
- Tell Me Why
- Can't Buy Me Love
- Any Time At All
- I'll Cry Instead
- Things We Said Today
- When I Get Home
- You Can't Do That
- I'll Be Back