


SORE hari bulan September 1985, aku mendengar sebuah lagu slow bit funk dengan dentaman bass bernuansa vintage. Lagu itu dinyanyikan secara serempak pada sektor reffrain, tetapi di bagian verse dibawakan oleh seorang vokals yang warna vokalnya terkadang lembut-gahar-bahkan seperti tengah mabuk akibat menegak minuman keras atau drugs. Bunyi lirik lagunya sepertinya simple:...don't let me down/ don't let me down/ don't let me down/ don't let me down... Aku curiga sepertinya lagu itu dibawakan oleh kwartet asal Liverpool Inggris tak lain dan tak bukan adalah The Beatles. "Benarkah ini yang menyanyikan The Beatles?" tanyaku kepada kakakku. Dan kakakku mengangguk. Oh...ini lagunya The Beatles, judulnya "Don't Let Me Down", sebuah lagu single The Beatles yang dirilis ketika mereka tengah menggarap album Get Back (Let It Be) bulan Januari 1969. Konon lagu itu dibawakan mereka secara live di atas atap gedung studio Abbey Road. Kalau aku lihat di DVD Let It Be, sosok para personel The Beatles sudah tidak seperti saat mereka muncul pertama kali tahun 1963 merilis single "Love Me Do" atau "Please Please Me". John Lenon rambutnya gondrong sebahu bahkan melebihi bahu ditambah kacamata nenek bundar yang membentengi kedua matanya. George Harison pun demikian, rambut gondrong sebahu, dan semenjak tertarik belajar trasedental di India ia rajin memelihara kumis. Paul Mc Cartney tampil lebih gemuk dan berewokan serta tentu saja rambut gondrong. Sedangkan Ringo Star juga berambut gondrong awut-awutan plus kumis yang melintas di antara bibir dan hidungnya. Gaya musik mereka jauh lebih progresif dan rumit dibandingkan dengan musik di album Please-Please Me (1963) atau With The Beatles (1963). Bulan September 1963 menjadi telingaku menjadi saksi bisu menangkap kumandang lagu The Beatles pertama : Don't Let Me Down. Sebelumnya aku sudah pernah dengar namanya dari majalah musik, sampai obrolan teman. Ketika SD, aku punya teman yang beatlemania (penggemar The Beatles) namanya Aan (Trihananto Adiyono) dan tinggal di Jalan Kaliurang Yogyakarta. Dia sering olok-olokan denganku soal The Beatles dan Genesis. Aku yang suka Genesis dan Aan yang gandrung The Beatles pada saat kelas VI SD Pangudiluhur Yogyakarta, tiada hari tanpa olok-olokan dua grup band itu. "The Beatles musiknya kampungan...huuuu," kataku. "Genesis penyanyinya botak...," balas Aan. Rupanya ejek mengejek antar dua grup band itu terus berlangsung sampai kelas I SMP, tepatnya di SMP N V Semarang. Seorang teman satu kelas namanya Adian Pakpahan ternyata punya selera musik yang sama dengan Aan. Wajahnya kebetulan mirip George Harison muda ketika The Beatles merilis album Please-Please Me. Di dalam kelas bila pelajaran kosong, kami sering olok-olokan soal musik The Beatles vs Genesis. Sampai akhirnya, Adian meracuni aku dengan The Beatles, caranya dengan meminjami kaset The Beatles-Please-Please Me/ With The Beatles produksi Aquarius (zamannya kaset barat bajakan harga Rp 2000,-). Sebelumnya, aku pernah dipinjami kaset The Best Of The Beatles produksi Kings Record oleh teman satu kelas pula, Andri. Tetapi aku belum ngeh dengan musik The Beatles dari kaset kompilasi itu. Setelah dipinjami kaset The Beatles oleh Adian Pakpahan, akhirnya gendang telingaku mau menerima lagu-lagu The Beatles di kaset itu. Tidak percuma, Adian meminjami aku kaset The Beatles yang merupakan koleksi berharganya, dan mungkin sampai saat ini ia masih menyimpannya. Aku mulai mengenal lagu-lagu The Beatles era awal menjadi band terkenal macam "Please-Please Me", "Twis And Shout", "Anna (Go With Him)", "All My Loving", dan lain-lain. Untuk lebih mendalami soal The Beatles, aku rela nguping lagu-lagu The Beatles yang diputar Radio RCT di gelombang AM 900 Khz setiap sore selama satu jam. Dalam waktu singkat tahun 1986 akhir aku mulai menyukai The Beatles. Tetapi dari mana aku bisa membeli kaset-kasetnya yang jumlahnya 10 item itu? Duit saja aku tak punya untuk beli kaset. Apa akal? Saat ulang tahun ke-14 (11 Agustus 1986) aku minta dihadiahi kaset The Beatles, dan kaset The Beatles Aniversary part 2 produksi Team Record saat itu menjadi kaset The Beatles pertama yang aku miliki. Di dalamnya berisi lagu-lagu The Beatles era psycadelick (1968-1970) macam "Hey Jude", "Back To USSR", "Obladi Oblada", "Oh Darling", "Let It Be", atau "The Long And Winding Road", plus lagu-lagu solo para personel The Beatles macam "Imagine" (John Lenon), "My Love" (Paul Mc Cartney), "My Sweet Lord" (George Harison), atau "Its Allright" (Ringo Star). Sayang kaset tersebut dipinjam oleh teman satu kelasku di kelas II namanya Rahmat dan hingga detik ini belum kembali. Beruntung pada bulan April 1987 temanku satu bangku, Stefanus menjual kaset The Beatles Milion Seller produksi Audio Master dengan harga Rp 2.750,-. Harga kaset sebesar itu masih mahal bagiku. Beruntung aku mengumpulkan uang receh Rp 100,- hingga menggunung menjadi Rp 3.000,- untuk membeli kaset itu. Jumlah lagu-lagunya lebih merata dan banyak mulai dari zaman awal The Beatles sampai mereka bubar jalan (1963-1970). Sayang, kaset tersebut yang pernah disukai teman-temanku di lokasi KKN di Patemon Gunungpati tahun 1997, akhirnya harus berpindah tangan lagi ke tangan teman seorang pemain band. Beruntung aku sudah mengoleksi 1 set kaset The Beatles : Please-Please Me (1963), With The Beatles (1963), A Hard Days Night (1964), Beatles For Sale (1964), Help (1965), Rubber Soul (1965), Revolver (1966), Sgt Peapers Lonely Heart Club Band (1967), Magical Mistery Tour (1967), White Album (double album) (1968), Abbey Road (1969), Let It Be (1970), The Beatles Past Master Vol 1, The Beatles Past Master Vol 2, The Beatles Anthology 1,2,3,4,5,6 (1995-1996), The Beatles Red Album (1993), The Beatles 1 Album (2000), Let It Be-Naked (2003). Selain itu aku juga membeli kaset-kaset The Beatles produksi Team Record tetapi baru mendapat sebagian yaitu The Beatles Complate Story 5, 6, 9, 10. Aku juga melahap bacaan apa saja soal The Beatles. Hingga akhirnya aku menjadi beatlemania (penggemar The Beatles). Ketika aku bekerja di Radio Lusiana Namberwan Semarang tahun 2001-2005, aku ini yang menggarap program acara Lulabe (Lusiana Lagu Beatles) dan mengudara setiap hari Rabu pagi pukul 06.00 s/d 07.00 WIB. Karena saat itu koleksi kaset The Beatles radio terbatas, maka aku memboyong satu set kaset The Beatles ke studio yang berada di Jalan Raung no.7 Semarang itu. Kebetulan banyak yang request lagu-lagu The Beatles. Tetapi masih sebatas lagu-lagu terkenal macam "Yesterday", "Hey Jude", "Michelle", "Let It Be", "And I Love Her", dll. Belum sampai lagu-lagu dengan arransement musik yang berat macam "Strawberry Field Forever", "Golden Slumbers", atau "Revolution". Poster The Beatles juga aku pasang di kamarku yang berukuran 4 x 6 meter (rumah lama di Jalan Let Jen S Parman 66 a Candi Baru Semarang). Saat ini aku tengah mencari CD album The Beatles 1 set . Keep On Classick Rock ...
Nugroho Wahyu Utomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar