
Nama Deep Purple aku kenal sejak tahun 1985 pula, sama dengan band-band classick rock lainnya. Namun pada tahun tersebut aku belum bisa bersentuhan langsung dengan karya-karya Deep Purple, bahkan sejarah bandnya sendiri saja aku belum tahu. Gara-gara membaca Majalah Hai yang saat itu masih 70% mengulas musik (lain dengan sekarang yang full lifestyle anak sekolah), salah seorang pembaca (yang mungkin maniak Deep Purple) mencoba menanggapi tulisan band idolanya itu secara detail. Sampai si tukang protes itu bener-bener protes ketika dewa gitar Deep Purple is Richie Blackmore wajahnya (kalau nggak salah ingat) disamakan dengan seekor tikus...(itu baru penggemarnya yang marah, belum orangnya). Namun ketertarikanku dengan Deep Purple bukan lantaran protes tentang si Blackmore, melainkan kemegahan band itu sendiri yang ditunjukkan dalam gambar di majalah. Gaya mereka yang brutal, ini mesti band rock yang lebih ngerock daripada band rock lainnya. Artinya musik mereka jauh lebih keras daripada band rock yang aku kenal sebelumnya. Seberapa keras musik Deep Purple itu? Lagu Deep Purple yang pertama kali aku dengar adalah "Highway Star" yang aku dengerin secara iseng lewat headphone sebuah toko kaset Mini Market Jalan Sultan Agung (kini sudah tutup). Baru dengar intronya, wuihhh...gila man, dibuka dengan patern bass Roger Glover dan patern gitar dari Blackmore, disusul teriakan Ian Gilan yang melengking tinggi. Udah cuman satu lagu doang yang aku dengerin dari kaset The Best Of Deep Purple produksi Team Record pada tahun 1986. Kebetulan saat itu kakak kelasku di SMP N V lagi nyari album terbaru Deep Purple berjudul House Of Blue Light yang covernya bergambar pintu rumah bergaya gothic terbuka dikit. Tetapi apa yang dicari kakak kelasku itu hasilnya nihil, soalnya kasetnya belum beredar. Tahun 1988, saat duduk di bangku kelas 1 SMA, aku baru tahu kalau lagu "Sholdier Of Fortune" merupakan lagunya Deep Purple. Lagunya bluessy banget, dan sebelumnya saat duduk di TK aku sepertinya sudah pernah nguping lagu itu. Kemudian lagu "When A Blind Man Cries" yang lebih ngebluess juga pernah aku dengerin saat masih TK. Oooo....ternyata itu lagu-lagunya Deep Purple to? Kalau begitu, aku dari kanak-kanak secara tak langsung sudah nguping lagu-lagu Deep Purple dong? Ketika kaset-kaset barat harga Rp 2000 perak mulai ditarik dari peredaran tahun 1988, aku nyesel belum memiliki satu set kaset album Deep Purple. Bahkan sampai kini koleksi kaset Deep Purple ku masih loncat-loncat. Nggak percaya? Nih lihat koleksiku Deep Purple: Shades Of Deep Purple (1968), In Rock (1970), Fireball/Machine Head-Deep Purple-The Complate Story/Billboard (1971/1972), How Do We Think We Are (1973), Burn (1974), Strombringer (1974), Come Taste The Band (1976), Made In Europe (1976), Made In Japan (1976), Perfect Stranger (1984), House Of Blue Light (1986), Nobody's Perfect (1988), Slaves Of Master (1990), Deep Purple.....(1993), Abandone (1998), Deep Purple ....(2003), Friends Of Relatives (2000), CD MP3 Deep Purple. Paling senang kalau aku dengerin lagu "Child In Time" dari album In Rock yang diwarnai teriakan Gillan mirip Rhoma Irama (mungkin bang haji meniru Gillan ya?) dan unision gitar, bass, serta kibor dan drum dari para personel Purple saat akan masuk ke bagian jeda dan petikan gitar Blackmore lagi-lagi mengingatkanku pada petikan gitar bang Rhoma. Memang banyak lagu-lagu Rhoma Irama yang musiknya nyaris mirip dengan Deep Purple, hingga aku pun iseng di komputerku aku masukkan lagu-lagu Deep Purple dan folder untuk menyimpan lagu itu aku tulis : Soneta Grup Cabang Jerman....he he he he. Entar kalau ada file-file lagunya Rhoma Irama & Soneta maka foldernya aku tulis : Deep Purple cabang Jakarta...hi hi hi hi. Oh ya, Deep Purple itu pernah manggung di Indonesia, dan bisa jadi mereka aku sebut sebagai band rock legendaris yang pertama kali tampil di Indonesia. Mana nih band-band rock legendaris lainnya macam Black Sabbath, Queen with Paul Rogers, Yes, ELP, Led Zeppelin with Jason Bonham, The Police, apakah mau manggung di Indonesia?Keep On Classick Rock... Nugroho Wahyu Utomo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar