Minggu, 13 Juli 2008

Mereka Perlu Diselamatkan

AKU mengenal nama Guruh Gipsy sebenarnya sejak tahun 1978. Saat itu aku melihat ada buku bergambar para musisi terkenal macam Chrisye, Keenan Nasution, Guruh Soekarno Putra, Abadi Soesman, dll. Dalam hati aku bertanya, siapa sih Guruh Gipsy itu? Seperti apa musiknya? Pada kover belakang ada para personel Guruh Gipsy mengenakan busana adat Bali tengah memainkan musik, tetapi formatnya lukisan beraliran realisme. Ketika aku mulai menyukai lagu-lagu Chrisye, aku menemukan buku itu lagi pada tahun 1984 secara tidak sengaja. Dari buku itu aku tahu kalau Chrisye lahir di Jakarta, 16 September 1949...tua banget ya? Lalu aku mengenal nama Oding Nasution, Roni Harahap yang ternyata adalah personel grup musik Cockpit Band, grup yang spesialis membawakan lagu-lagu milik grup Genesis. Oh...ternyata mereka suka Genesis, bagaimana dengan yang lain? Jawabannya baru aku peroleh lebih dari 15 tahun kemudian bahwa para personel Guruh Gipsy gandrung dengan musik prog rock era 70-an macam Genesis, Yes, ELP, dll. Bahkan lagu "Indonesia Mahardika" yang sangat panjang itu reffrainnya nyaris mirip "Picture At Exhibition" nya ELP (sebenarnya komposisi itu karya komponis musik klasik: Murugosky). Tetapi ketika aku tanyakan ke Roni Harahap usai menyaksikan penampilannya bersama Cockpit Band di Hotel Graha Santika (kini santika Premier) bulan Februari 2001 membawakan lagu-lagu Genesis, ternyata disanggah oleh pemain kibor berdarah Batak itu. "Kalau intronya kami ambil dari intro lagu "Just The Way I Like It" nya K C & The Sunshine Band," kata Roni Harahap.Saat itu aku lagi getol-getolnya nyari kaset Guruh Gipsy. Beruntung pada tahun 2004 aku berhasil mendapatkannya dengan harga murah, Rp 25.000,- lewat jasa seorang teman kolektor dari Jakarta, namanya Ivan. Setelah aku dengarkan, gila ...musiknya mampu menggabungkan musik prog rock ala Genesis, ELP, Yes dengan musik tradisional Bali. Konon kolaborasi ini diteruskan oleh God Bless pada album Cermin (1979) tepatnya pada lagu "Anak Adam" dan Gong 2000 dalam setiap albumnya. Namun semangat dan penyatuan musik Bali dengan prog rock Guruh Gipsy belum tertandingi oleh band manampun termasuk God Bless dan Gong 2000. Lagu "Geger Gelgel" ada pengaruh dari musik grup Yes terutama intro gitar dari Odink Nasution yang mirip dengan intro lagu "Heart Of Sunrise" nya Yes dari album Fragille (1971), atau bagian jeda lagu "Janger..." ada outro lagu "Watches Of The Skies" nya Genesis dari album Foxtrot (1972). Aku benar-benar terkagum-kagum bagaimana Guruh Gipsy mampu menggabungkan komposisi klasik karya Frederick Chopin berjudul "Fantasia Improptu" menjadi "Chopin Larung" dengan elemen musik Bali. Tarikan vokal Chrisye yang kolosal banget terasa pada lagu itu, termasuk pada lagu "Smaradhana" yang belakangan diubah dalam format pop hustle mid tempo di album Sabda Alam nya Chrisye (1978). Sayang, generasi sekarang banyak yang cuek beibeh dengan kerjakeras musisi rock era 70-an macam Guruh Gipsy. Hal itu wajar mengingat musik mereka agak rumit. Anyway, mereka juga perlu diselamatkan karya-karyanya agar bisa langgeng. Keep Classick Rock... Nugroho Wahyu Utomo

Tidak ada komentar: